Jalan itu kian lengang, mereka bilang,
jika malam selengang kesedihan.
Lampu-lampu berpendar muram dari kejauhan,
seakan mengabarkan kegelapan
butuh sinar yang lebih kuat dan dalam,
terpancar dari hati dan jiwa yang lapang.
Cukup lapang untuk menampung penderitaan
sebagai ketabahan.
Selalu ada jalan, mereka bilang,
jalan yang lengang atau ramai,
tempat kebahagiaan dan kesedihan melenggang tenang.
tempat kebahagiaan dan kesedihan melenggang tenang.
Maka kau tak perlu tergesa-gesa menentukan
pilihan,
sebab pilihan menawarkan beragam kemungkinan
untuk kau ambil, sebagai garis nasib atau suratan takdir.
Yang pada akhirnya kau syukuri atau sesali.
Untuk mereka saluti atau kutuki.
Siapa dan bagaimana peduli.
Kau hanya pejalan, sebagaimana kebanyakan
orang!
Cipeujeuh, 20 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D