Rabu, 13 Desember 2017

The Next Three Day: Perjuangan Seorang Suami Demi Membebaskan Istri




Ketika istri dipenjara dengan tuduhan membunuh bos di kantornya, padahal ia tidak melakukan pembunuhan itu, sedang bukti yang ada mengarah padanya, apa yang akan dilakukan sang suami? Tetap mendampingi atau meninggalkannya? Keadaan yang sangat dilematis itu menimpa pasutri (pasangan suami istri) John dan Lara Brennan.

Credit title dimulai dengan adegan John Brennan (diperankan dengan apik oleh Russell Crowe) mengendarai mobilnya dengan rusuh dan seseorang dalam mobil mengaduh kesakitan, memohon agar membawanya ke rumah sakit. Sampai suara itu lenyap, meninggalkan kesunyian. Tinggallah John yang kebingungan.
Lalu adegan berpindah pada tiga tahun lampau kala Lara Brennan (diperankan dengan penghayatan total oleh Elizabeth Banks) keluar dari tempat parkir melintasi jalan yang basah sehabis hujan, memasuki restoran. Makan malam dengan John dan sepasang rekan suaminya malah berakhir ricuh karena Lara terlibat perdebatan emosional dengan bawahan suaminya.
Keesokan paginya, beberapa orang polisi menyerbu rumah, mengusik kedamaian pagi pasutri Brennan yang sedang bercengkerama dengan anak mereka, Luke Brennan yang masih kecil. Lara ditangkap dengan tuduhan membunuh Elizabeth Gesas, bosnya yang tiran.
Efeknya sangat dramatis, Luke menangis dan berulang kali berteriak memanggil ibunya, sedang Lara tengah digelandang keluar rumah dan John dalam ledakan emosinya berusaha menenangkan Luke yang masih duduk dengan bingung di kursi makannya.
Oke, waktu bergulir, Luke sudah besar, John terlibat kunjungan rutin ke penjara yang menyekap istrinya. Lara kian frustrasi karena tidak ada perkembangan kasus karena bukti yang ada memberatkan dirinya. Pengajuan banding ditolak.
Bagaimana bisa, polisi menangkapnya dengan tuduhan membunuh padahal pembunuh yang sebenarnya masih bebas berkeliaran di luar sana. Di sinilah pemaparan mengenai hukum Amerika pun bisa cedera, bukti yang mengarah padanya hanya karena sidik jari Lara ada pada benda yang membunuh korban, padahal benda itu menghalangi mobilnya dan oleh Lara dipindahkan ke tempat lain. Lara tidak menyadari ada pembunuhan, sebelum memasuki tempat parkir ia bertubrukan dengan seorang perempuan. Lara bersikeras bahwa kancing mantel perempuan itu tersangkut pada tasnya, dan ia mendengar bunyi benda jatuh. Sayangnya bukti mengenai keberadaan kancing mantel pembunuh tersebut tak ditemukan polisi.
John yang percaya bahwa istrinya tak bersalah, berjuang dengan caranya untuk membebaskan sang istri. Dengan cara-cara yang menjurus tindakan kriminal sebab ia merasa tiada pilihan.
Duh, kala menonton adegan demi adegan upaya John, terasa menegangkan sekaligus mengharukan. Cinta seorang suami yang sedemikian besar demi membebaskan istri dari kesewenangan hukum, penuh pengorbanan. Berjuang sendiri dengan caranya. Apa yang bisa dilakukan seorang guru di sebuah universitas selain menggunakan akal dan kesabaran. Penasaran dengan upaya John kayak apa? Tonton saja, deh, filmnya, bagus banget!
Biasanya kalau nonton aksi Russell Crowe selalu ada adegan laga, kali ini meski filmnya bergenre drama, ada unsur suspens dan laganya. Dari dipukuli kriminal pengedar obat terlarang yang merampok dan menipunya kala ia butuh paspor dan ID palsu. John yang tidak kapok, berurusan lagi dengan kriminal lain pembuat narkoba kala hendak mengambil haknya. Ada adegan dar-der-dor. berdarah-darah, gitu.
Cipeujeuh, 17 November 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D