Oleh Rohyati Sofjan
SEJAK saya
memiliki modem dan leluasa berinternet di rumah, November 2013, bertekad
memaksimalkan potensi diri dan sarana yang ada secara lebih baik. Sebagai
penulis lepas, mau tak mau saya bergaul juga dengan Facebook, pergaulan lama yang baru saya temukan manfaatnya setelah
rutin mengakses bukan untuk berbagi status gaje
doang melainkan ikut beragam
group Facebook plus menyimak
status terbaru yang dirasa penting dan informatif.
Seorang
kawan meminta saya me-review buku
puisi terbarunya untuk dikirim ke koran, alhamdulillah
dimuat. Selain honor koran, dapat honor plus tambahan buku dari sang kawan. Dan
kala baca status terbaru kawan lain yang baru menerbitkan buku puisinya, saya
tertarik pada isinya. Beli langsung pada penyairnya, Novy Noorhayati Syahfida.
Iseng meresensi, dimuat koran lagi.
Tak
dinyana, kala “pamer” pindai koran yang memuat resensi itu plus isinya di Facebook, seminggu setelah pemuatan,
saya langsung dihubungi Penerbit Pustaka Nusantara lewat chat di inbox Facebook. Ditanya alamat lengkap. Rupanya
mereka hendak kirim buku sebagai hadiah atas pemuatan resensi buku terbitannya.
Saya tercengang kala terima 3 buku seri antologi Jaringan Pena Ilmu Nafia dari
Pustaka Nusantara. Dari 1 buku dapat tambaan 3!
Sejak
itu saya kian rajin berupaya meresensi lagi meski kebanyakan gagal menembus
media. Dari honor resensi, saya bisa beli beberapa buku untuk diresensi lagi.
Ada juga beberapa hadiah buku dari kuis Facebook
sampai blog. Biasanya itu bagian dari
ajang promo buku baru dari penulisnya, dengan syarat agar di-review juga di blog atau dibagikan di catatan Facebook,
ada yang dengan tambahan disebarkan juga di Goodreads.
Biasanya
saya jarang memaksimalkan Goodreads
karena sering lupa, padahal ada baiknya juga bagi penulis mana pun untuk rajin
menengok dan mengisi aktivitas baca buku kita di sana. Bisa jadi nilai tambah
bagi peresensi, beroleh kepercayaan dari orang lain tentang kredibilitas kita.
Bukan cuma aktivitas baca semata melainkan juga review dari buku yang telah kita baca.
Selain
itu, saya rajin ikut lomba blog atau giveaway (GA), dan tak malu mencanangkan
diri sebagai GA Hunter! Sebagai blogger, ada nilai tambah yang saya
peroleh dari blog, bukan semata
tempat mengarsipkan karya atau berbagi saja, sarana kompetisi. Makanya ikut
group blogger di Facebook juga seperti Blogger
Energy, Warung Blogger, atau Kumpulan Emak-emak Blogger, dan lainnya.
Dari
beberapa lomba blog dan GA yang
kebanyakan diinfokan lewat Facebook
atau Twitter, saya beroleh hadiah
tambahan beberapa buku lagi. Memang, sih,
lebih sering kalah daripada menangnya. Tak mengapa, namanya lomba. Dan masih
ada pelipur lain, biasanya jika dalam 1 bulan saya ikut beberapa lomba blog atau kuis, cuma 1 kali menangnya
dalam bulan itu. Hadiahnya lumayan, buku gratis!
Alhasil,
selama Desember 2013 sampai September 2014, berkat blog dan jaringan perkawanan di Facebook,
alhamdulillah saya telah beroleh
hadiah 25 buku gratis dan 8 buku hasil beli dari nulis. Memang, sih, tidak sekeren prestasi teman blogger atau peresensi lain yang bisa
beroleh puluhan sampai ratusan buku dalam kurun waktu itu.
Kawan
saya yang rajin dan tekun, Untung Wahyudi, malah prestasinya sulit dikejar.
Berkat meresensi, yang sering berhasil menembus media, lalu memamerkannya di blog dan Facebook, ia beroleh ratusan buku dari kurun waktu Januari 2014
sampai bulan ini!***
Cipeujeuh, 24 September
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D