ENTAH apakah hanya saya satu-satunya insan yang
merasa harus repot kala melakukan “prosesi sakral” di dapur demi mempertahankan kelangsungan hidup perut seluruh
anggota keluarga.
Memasak mestinya bisa menjadi kegiatan yang
mengasyikan kala mengeksplorasi bahan
dan resep agar bisa berubah wujud tidak semata menjelma makanan lezat saja. Ya,
kalau bisa, sekaligus sehat!
Demi alasan kesehatan itu pulalah, tiap
mengolah sayuran, saking parno saya
sering rela repot mencuci sampai berulang kali. Bahkan lebih dari tiga kali.
Baik itu dengan cara diguyur air, di bawah kucuran air yang mengalir, atau
rendam di wadah lalu buang dan ganti
airnya.
Itu bukan tindakan yang praktis, malah
cenderung boros air, meski airnya tinggal ditimba dari sumur di rumah. Namun
membayangkan bagaimana dalam sayuran mentah tersebut masih tersisa residu
pestisida, saya harus bertanggung jawab demi keselamatan anggota keluarga agar
aman dari zat berbahaya. Jangan sampai kita terus-menerus mengonsumsi racun tak
tampak dari buah dan sayuran yang disantap.
Seumur hidup jadi penyantap racun sukarela? Ogah banget!
Saya paham kebiasaan petani sini, atau luar
negeri sana, dalam hal menerapkan pencegahan hama dan parasit tanaman.
Penyemprotan pestisida atau herbisida kerap di luar batas kewajaran demi
menjaga kualitas dan kuantitas panen, bahkan ada yang masih menyemprot tanaman
sayur dan buah meski jelang pemetikan.
Sebagai ibu rumah tangga, kita harus bijak
memilih dan memilah bahan. Palung, anak saya yang masih balita, sedang dalam
tahap tumbuh kembang. Sayuran dan buah-buahan harganya relatif terjangkau.
Sayangnya untuk beroleh hal murah sekaligus aman butuh kiat ekstra. Ya, seperti
urusan cuci-mencuci sayuran di atas, bahkan buah pun tak luput dari perhatian.
Pestisida Mengepung Rantai Makanan?
Wikipedia mengartikan pestisida sebagai zat
atau campuran zat yang digunakan untuk membunuh hama, organisme yang merugikan
tanaman pertanian dan hewan ternak. Secara spesifik pestisida dibedakan
jenisnya seperti insektisida, herbisida, nematisida, algasida, fungisida, dan
rodentisida. Penerapan pestisida pada
beberapa tanaman pertanian dapat meninggalkan residu pada tanaman, bahkan
setelah dipanen dan menjadi bahan pangan yang siap dijual.
Residu adalah pestisida yang masih tersisa
pada bahan pangan setelah diaplikasikan ke tanaman pertanian.
Baca kelanjutan mengenai pestisida di laman
Wikipedia itu bikin merinding. Sebagai emak yang bertanggung jawab, mana mau
dipusingkan urusan serem gitu. Anak semata wayang masih rentan karena antibodi belum berkembang untuk
melawan berbagai jenis bahaya toksisitas. Pun suami dan diri sendiri harus
dibentengi, dong. Lakukan gerakan
cegah tangkal pestisida sedari dini sebelum bahan pangan kayak sayuran dan
buah-buahan dicemplungkan ke dapur.
Mari
Selamatkan Dulu!
Ehm, langkah awal untuk cegah tangkal adalah
kenali dulu tanaman pangan apa yang paling rentan terpapar residu pestisida
atau sekadar tercemar kuman dan bakteri.
Menurut Wikipedia, sayuran dan buah-buahan
tersebut dibagi dalam dua kategori, dirty
dozen dan clear fifteen. Yang dirty mengandung residu kadar tinggi.
Ada 12 buah-buahan dan sayur mayur yang memiliki retensi residu pestisida,
sehingga meski sudah dicuci residunya masih terdekteksi.
Apel, seledri, tomat ceri, timun, anggur,
cabai, nektarin, persik, kentang, bayam, stroberi, dan paprika termasuk tanaman
dirty. Wah, padahal suka banget pada sayur dan buah itu.
Asparagus, alpukat, kol, blewah, jagung,
terung, grapefruit, kiwi, mangga,
pepaya, bawang, jamur, nanas, ubi, dan lathyrus
odoratus termasuk yang clear fifteen.
Selain kangkung darat, bagaimana dengan
kangkung air? Biasanya kalau beli kangkung yang dijajakan tetangga, itu hasil
dari kolam ikannya. Dan sayangnya kolam itu merupakan tempat pembuangan kamar
mandinya juga. Kebayang gimana ribetnya cuma untuk urusan sayur, bercampur
dengan sabun, deterjen, dan lain-lain. Ada pula kangkung yang ditanam di kolam
dengan sistem pengairan dari irigasi atau sungai.
Asal tahu saja, air sungai telah tercemar
pestisida dari sawah pula. Plus jika berlumpur, ada larva cacing, ulat, atau
bakteri yang kokoh main tebengi kangkungnya. Padahaaal, Palung dan saya
penggemar berat kangkung. Enak ditumis. Yah, bisanya menumis doang, belum coba plecing kangkung asli Lombok yang kesohor itu. *Emak kurang kreatif
kalau tak ada bahan tambahan, jangan ditiru.
Gambar dipinjam dari FP MAMA INDONESIA
Alternatif
Antiribet
Bosan ngabisin
bergayung-gayung air yang bisa lebih dari seember penuh demi membersihkan buah atau
sayuran, dan tak menjamin akan ikut membersihkan residu pestisida, coba saja
tips ciamik dari MAMA LIME. Sabun cupir (cuci piring) itu ternyata bisa
merangkap sebagai pencuci buah dan sayuran.
Gambar diambil dari laman resmi MAMA LIME
Sudah lama saya sering memakai produk dari PT Lion Wings. Tidak tahan jika cupir pakai sabun colek, baunya itu, lho. Full
deterjen!
Hemat sekaligus bermanfaat, dalam satu bungkus
kemasan bisa multiguna. Harganya terjangkau pula. Jika kehabisan stok, bisa
didapat di warung terdekat.
Jadi, kebiasaan buruk saya dalam mengolah
bahan mentah sayur dan buah, berupa menghabiskan bergayung-gayung air bisa
diminimalkan. Cara pemakaiannya gampang, tinggal tuang MAMA LIME seperlunya ke dalam wadah untuk merendam buah atau
sayuran selama 1,5 menit, kemudian bilas sampai bersih selama 1,5 menit. Pada
akhirnya, 2 menit kemudian buah dan sayuran siap disantap.
Produk Terbaru MAMA LIME Green Tea
Ehm, cuma butuh 5 menit saja, toh. Lumayan daripada entah berapa menit
yang dihabiskan untuk mencuci buah dan sayuran cuma dengan air doang. Lagipula, air saja tidak cukup,
butuh cairan dengan formula anti bakteri yang aman digunakan pada produk
makanan (anti bacteria agent food
grade/bioguard).
Hanya 5 menit waktu yang saya butuhkan untuk
mengolah buah dan sayuran, mempersingkat ritual dapur yang terkadang bikin
sesak saking ribetnya dalam mempersiapkan prosesi masakan hingga siap saji,
hehe.
Yang lebih penting lagi, ada rasa lega bagi
saya sebagai emak, bisa menyajikan buah dan sayuran tanpa rasa khawatir akan
pencemaran atau racun yang diam-diam mengintai.
Palung pun bisa dicekoki sayuran, tak masalah
cuma timun, kangkung, dan kawan-kawan sebagai menu andalan. Semoga sebagai
generasi terkini yang penikmat buah dan sayur, Palung beroleh manfaat dari Aksi Sehat 5 Menit untuk jangka panjang
ke depan.
Bagaimanapun, serat hanya kita dapatkan dari buah
dan sayuran. Tanpa serat dan minum air putih yang banyak, rasanya tubuh kayak korslet. Mudah lapar atau ada rasa
penuh di saluran cerna yang sulit untuk keluar. Tanpa serat kita bisa sembelit,
lho. Saluran cerna bisa terganggu.
Tanpa serat, rasanya tubuh kurang antioksidan. Serat dari buah dan sayur itu
merupakan investasi ke depan agar pola makan yang sehat bisa diterapkan dalam keseharian. Dan hanya 5
menit yang kita butuhkan untuk membantu gaya hidup macam itu. Cukup dengan
bantuan air dan MAMA LIME.***
Limbangan,
Garut, 18 Juli 2014
#LombaBlog #MAMAIndonesia #PTLionWings
aseekkk asekkk mak rohyati ngontes lagi.
BalasHapusgudlak ya mak.
aku juga pakai mama lime lho di rumah :-D
mari kita sama2 biasakan makan buah dan sayur yang dicuci bersih biar sehat ~~~~
Mbak Ina ikutan ngontes juga? Biar tambah asyik. DL-nya 26 Juli. Yuk buruan. Siapa tahu beruntung. 'Kan punya pengalaman dengan MAMA LIME, jadi tuliskan saja. Ada bahan, ada ide, ada hadiah, hehe.
BalasHapusMakasih.
Wahwah.... ibu rumah tangga yg gaul nih. Mb rohyati aktif sekali, sampe nyuci piring nih bisa jadi inspirasi, beuuuuhhh ada ilmunya juga lho, apalagi pake bawa2 wikipedia, terorganisir sekali tulisannya. Matang banget mbak....
BalasHapusSukses buat lombanya yaaaa,,, semoga menang.
Jangan lupa kalo menang mesti share ke blog juga ya mb...
Hihihi, jadi GR berat. *Wajah merona.
HapusMakasih, Zak. Ide bisa diambil dari keseharian, cupir pun bisa jadi bahan untuk lomba karena ada produsen yang berbaik hati mengadakan kontes blog. Bagus untuk ajang menulis dan isi blog, dan produsen pun diuntungkan karena blogger bisa jelasin keunggulan produk dengan bahasa sendiri yang mudah dipahami. Pengunjung jadi tahu kayak apa karena berasa akrab dan dekat dengan bahasa keseharian mereka. Bahasa iklan dan bahasa blogger 'kan beda. Blogger akan menulis sesuai pengalaman dan pengamatan.
Ehm, semestinya ada banyak lomba kayak gini, hehe.
Jangan lupa cuci buah dan sayuran dengan MAMA LIME juga, ya, Hehe, ngiklan.
Makasih doanya. Aamiin. Insya Allah kalau menang pengen share juga. Eh, Zak, ikutan dong.
Wah seru yaaa aksi sehat 5 menitnya. Sukses buat kontesnya, abis baca jadi pengen ikutan juga nih hahaha. Btw kak, itu font blog-nya agak mengganggu gimana gitu yaa ukurannya. Hehe.
BalasHapusSalam dari Galassia del Sogno
Ayo ikutan, Rosiy. Asyik kok, hehe.
HapusMakasih sarannya, font-nya memang membingungkan karena gitu. Pakai huruf jenis Verdana, lalu di ruang ketik blogger diubah ke ukuran besar/large. Hasilnya yang ditulis miring/italic atau tebal/bold malah berubah bentuk besar banget gitu. Gak sinkron. Jadi bingung harus ngapain. Ubah huruf lagi, mungkin.
Salam juga, Rosiy. Sip untuk BW balik. :)
Mama Lime super banget ya Mbak...bisa dipakai utk menghilangkan pestisida ternyara... Kirain cuma buat cuci piring doang, hehe... Met ngontes ya semoga menang...
BalasHapusIya, Mak Rita. Multiguna nih.
HapusMakasih support-nya. Aamiin.
Setelah diedit tampilannya lebih ramah dimata lho Mbak... Sukses ya...
BalasHapusBerkat masukan dari teman-teman akhirnya saya bisa belajar menata tampilan huruf dan ukuran agar nyaman dibaca.
HapusMakasih kunjungannya. Mak Rita ikutan lomba ini juga, ya?
wa wa waahhh padat berisii... :)) cucok bgt ni mbak kalau dirumah saya yg suka kebagian cuci piring hehehe
BalasHapusAyo ikutan lombanya juga, hihi.
HapusWaaah hemat banget yaa.. hemat uang hemat waktu hemat air! Hihihihi Goodluck mak! ^_^
BalasHapusIya, Mak. Hemat berkat Mama Lime, hihi. Makasih sudah mampir, Mak Pungky.
Hapuswah bikin hemat tuh ya.,...sayang gue jarang nyuci di dapur :D
BalasHapusMeski jarang cupir, usahakan jangan lupa cuci buah dan sayuran dengan MAMA LIME, hehe.
HapusSemoga menang yaa lombanya :)
BalasHapusMakasih. :)
Hapuswaaa,,langsung bersih ya,,aman banget ya,,,belum pernah nyoba dan mau coba nih mbak,,,
BalasHapusCobaik, Mak Dwi. Food grade lagi. :) Hemat air di zaman sekarang ini plus hemat waktu. :)
Hapussalam kenal yahhhhh..........
BalasHapusSalam kenal juga?
HapusSaya juga suka pake ini mak. Kalau gak salah Mama Lime itu pionirnya sabun cuci piring sekaligus pencuci buah dan sayur :)
BalasHapusTepat sekali, Mak. Itu sangat membantu, bikin terobosan yang bermanfaat.
HapusMak Arifah ikutan juga lombanya, ya. :)
Semoga menang ya, mbak.
BalasHapusBiasanya aku pake buat cuci motor juga, biar lebih higienis dari kuman :))
Makasih, Efnu. :)
HapusLuar biasa. aku tercengan menemukan fakta bahwa setiap sayuran atau buah diberi pestisida berlebih. selama ini aku santai ajah makan sawi tanpa ribet di cuci sampai bersh, cuma disiram air. yaampun aku jadi sadar betapa bahayanya sayuran kalo enggak dicuci bershi. ini artikel yang bermanfaat banget. sukses lombanya ya kak!
BalasHapusInilah fakta yang sudah lama kusadari, kala kecil pernah baca artikel di majalah intisari, tapi tidak tahu harus bagaimana. Sekarang ada jalan keluarnya. Semoga saja sayuran dan buah-buahan aman. Artikel di majalah Intisari yang berjudul "Sayuran Mulus Bukan Berarti Aman" sempat membuatku ngeri.
HapusMakasih, Yoga.
Ada dua jenis, Mama Lime dan Lemon. Yang Lime dikhususkan untuk mencuci buah dan sayur juga. Food grade. Tapi itulah tantangan bagi produen agar Mama Lime lebih dikenal masyarakat sehingga tiada diragukan lagi. Promosi lewat iklan barangkali belum efektif, menjalin kerja sama dengan blogger dalam kompetisi ini juga bagus. Ada uraian berdasarkan pengalaman/testimoni dengan bahasa blogger.
BalasHapusWaahaha cakep tulisannya. semoga menang dh ngontesnya. Jangan lupa kirim2 mbak kalo menang :)
BalasHapusMakasih, Bayu. Aamiin. :D
Hapuswahhhhhh mak sepertinya competition hunter bingit.
BalasHapustiap promo isi tulisannya giveaway semua.
semangat Mak!!
Mak pasti bisa..!!
Tapi ini tulisan awalnya menyadarkan saya sesuatu, Saya pecinta kuliner dan dunia permasakan kayaknya lebih telitti sebelum mengolah makanan itu penting dan perlu banget.
aaaakkkkk.. !
it kata kata om wikipedia serem bener mak :3
tapi kangkung emang sayur favorit vina, meskipun banyak yang bilang makan kangkung bikin ngantuk. tapi nggak ngaruh sih :3
Jadi blogger itu asyik, ya, Vina. Bisa ikutan banyak lomba, dan tentunya harap-harap cemas apakah dapat hadiah atau di-PHP-in, hehe. Yang penting sudah usaha, dan bisa asyik menjalaninya. Belajar sekaligus berbagi pengetahuan.
HapusMakasih support-nya, Vina.
Ehm, kayaknya kita harus hati-hati kalau makan. Soal kangkung, hehe, emang kerja kangkung bikin tubuh relaks gitu. Bagus buat yang merasa insomnia.
waaha, lagi ikut kontes yah.
BalasHapussemoga menang yah kontesnya, soalnya sip banget nih tulisannya.
tapi rada ngeri juga kalo nyuci sayur pake sabun, hehehe
Iya, makasih. Aamiin.
HapusOh, kalau MAMA LIME 'kan food grade jadi masih aman. Dulu botol dot Palung juga pernah dicuci pakai itu kala kehabisan cairan pencuci dot dan belinya harus ke kota kecamatan, untung diselamatkan MAMA LIME yang mudah didapat di warung terdekat dan kebetulan stoknya masih sisa di rumah.
waduh enak skali liatnya..
BalasHapusVisits also : Buffet Ramadhan Casa Ombak :)
:) Terima kasih.
HapusSudah BW balik, kok. Biasanya yang BW ke sini insay Allah akan di-BW-in juga.
ahh, nggak ada matinya mbak pemburu giveaway yang satu ini...makin banyak ajah ikutannya..dan sekarang soal mama limeee!! walopun aku belum jadi ibu ibu, toh aku juga sering nyuci piring lho mbak...boleh banget nih rekomendasinya, akudoain semoga bisa menang deh mbaaak :)
BalasHapusHehe, berburu GA dan lomba blog itu asyik, Mey.
HapusMakasih, ya. Aamiin. :)
Waa... ternyata mama lime serba guna ya?
BalasHapusSemoga menang kontesnya :)
Benar, Mak Reni. mau coba ikut lomba juga? DL tanggal 26 besok.
HapusMakasih sudah mampir.
dirumah juga pakee.. buat cuci tangan juga, good luck yaa.. jadi pengen ikutan juga nih :)
BalasHapusAyo ikutan, Bunda. Berbagi pengalaman seru agar bisa menambah referensi. :)
HapusWah tanggung jawab ibu rumah tangga berat betul ya, boleh jadi suami memang yang mencarikan nafkah, tapi ibu rumah tangga juga yang mengolahnya ^^
BalasHapusHaha, meskipun ini untuk giveaway, toh bermanfaat juga. Yaudah, entar ibuku aku kasih tahu seputar mama lime deh :D Muehehe, moga menang, ya, mak!
Nanti juga Huda bisa bilang pada calon istri ntuk pakai MAMA LIME, hehe.
HapusMakasih, Hud. Meski tulisanku sederhana. Oh ya, selain itu, bisa dipakai untuk cuci dot bayi berikut perangkat makan bayi juga. Aromanya ringan dan enak. Pengen coba yang Green Tea, lagi pakai yang lime.
betul sekali , mama lime adalah sahabat Ibu Rumah Tangga.
BalasHapusTapi ngomong2 , mama lime ini sahabatan ngk yach dng mama minta pulsa. :)
terus kenapa yach mama lime menggunakan lelaki ganteng utk promosinya. :) mirip saya lagi. :)
Kang Nata lucu, hihi. Ya, Mama Lime gak bisa disamain dengan mama minta pulsa. Lah, Mama Lime mah ngasi hadiah bukan nodong-nodong pulsa ke sembarang nomor. haha.
HapusAkang, kalau gak pajang lelaki ganteng, ibu-ibu gak akan histeris sambil cupir, ngebayangin cuci ditemani si lesung pipi pasti wow. Mungkin ibu-ibu BT cupir mulu karena itu tugas mulia kaum ibu, jadi cupirnya sambil melamun asal jangan ada yang tergelincir sampai pecah, hehe.
Coba Kang Nata yang jadi co-host model ganteng itu, ngeduet bikin histeris kaum ibu karena ada pangeran ganteng ajak cuci piring. ;)