Waiting of Male

Waiting of Male

Di simpang jalan seorang lelaki menunggu

Kau lupa siapa ia, tetapi ia seperti buku

tebal yang tak habis kau baca seketika

Kau bahkan tidak tahu untuk apa

dan siapa ia harus menunggu sementara

kau diam-diam mempersaksikan di kejauhan.

Apakah ia menikmati penantian, atau

mengutuknya dalam keresahan. Kau tidak tahu

karena kau hanya sebatas pengamat luar

yang tiba-tiba ingin menyelam ke dalam jiwa

lelaki itu, seolah kau terpukau pada apa

yang tak kau tahu dan ingin kau sibak meski

dalam wujud spektrum; sebab jika kau telah

menyibaknya, tak ada lagi kenikmatan

untuk mereka-reka suatu lakon yang digelar

pentas kehidupan yang bergerak di depan

mata dengan kecepatan tak terukur. Sampai

kau sadar lelaki itu menunggumu tetapi ia

tidak sadar sedang menunggumu.

Gudang, 4 April 2003