Jalan Lengang
Jalan itu kian
lengang, mereka bilang, jika malam
selengang
kesedihan. Lampu-lampu berpendar muram
dari
kejauhan, seakan mengabarkan kegelapan butuh sinar
yang
lebih kuat dan dalam, terpancar dari hati dan jiwa yang lapang.
Cukup lapang untuk
menampung penderitaan sebagai ketabahan.
Selalu ada jalan,
mereka bilang, jalan yang lengang atau ramai,
tempat
kebahagiaan dan kesedihan melenggang tenang.
Maka kau tak perlu
tergesa-gesa menentukan pilihan,
sebab pilihan
menawarkan beragam kemungkinan untuk kau ambil,
sebagai
garis nasib atau suratan takdir. Yang pada akhirnya kau
syukuri
atau sesali. Untuk
mereka saluti atau kutuki. Siapa dan bagaimana
peduli. Kau hanya
pejalan, sebagaimana kebanyakan orang!
Limbangan, Garut,
2 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D