Lengking Azan Itu
Yang disuarakan
bilal mana menyentuh gendang
telingaku begitu
indahnya, hanya saja aku tak bisa
mencerna selain
lengking itu sendiri. Lalu kembali
sunyi seirama
langkah kaki memburu shaf demi shaf
depan dan
belakang. Belasan tahun telingaku menuli
dari dunia
bunyi-bunyi, bermeditasi dalam sunyi.
Maka bagaimana aku
bisa menangkap dengan jelas
suara azan yang
dikumandangkan sang bilal, selain
lengking nyaring
yang samar berasal dari pengeras
suara. Hanya
lengking sekian desibel dalam masjid
tempatku berada,
lain itu tidak. Meski sudah kucoba
mendongakkan
telinga kiriku -- yang mungkin
separuh berfungsi
-- tetap saja sia-sia.
Marahkah aku pada
qadarku? Yang kutahu aku marah
pada kegagalanku
untuk membaur dalam dunia
hiruk-pikuk
tempatku berada. Lalu di mana duniaku
saat aku merasa di
negeri antah berantah.
Tuhan, tolong
jangan ejek aku
Sesekali biarkan
aku tahu lengkingMu,
biar aku tahu
waktuMu.
Masjid Agung Bandung, 6 Juni 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D