“Aku mencari surga,
barangkali engkau tahu di mana?”
Cegatku pada pejalan.
“Tak tahu. Cari sendiri.
Kalau menemu, jangan lupa hubungi.”
Lengosnya bergegas pergi.
“Bagaimana engkau bisa kuhubungi?”
Cegatku lagi mencecari.
“Kalau tak tahu di mana adamu,
aku tak bisa mengajakmu menjumpa surga.”
“Persetan dengan surgamu!” erangnya.
“Pergilah ke neraka, itu jalan termudah.
Kau tak perlu pedoman:
Quran, Hadis, kamus, ensiklopedia, dan aneka wacana;
kalkulator, neraca, kompas, dan peta.
Otak dan hatimu cukup kau jejali
dengan paradigma berkarat.
Hunjamkan saja pada sel-sel nalarmu;
biar busuk, biar bebal.
Menginfeksi dan bernanah!”
Bandung,
14 Juli 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D