Jumat, 05 Januari 2018

Parfum-parfum Aduhai



Oleh Rohyati Sofjan

SEORANG kawan, Mutiara Aryani, sambil tertawa, menceritakan acara TV yang pernah ditontonnya, tentang parfum teraneh di dunia. Dua yang menarik perhatiannya adalah yang beraroma bunga rampai dan seafood.
Saya ikut ngakak ketika ia bilang, “Dengan pikiran konyol coba bayangkanapabila kita pakai parfum aroma kematian, jangan-jangan orang di sekeliling kita pada lari tunggang langgang, karena mengira kita jasad yang tidak diterima bumi dan ogah mati makanya gentayangan.... Atau parfum aroma seafood, jangan-jangan kalau pakai ini kita bakal disatroni kucing, haha….
Bunga rampai adalah bunga campur sari untuk taburan di makam atau kuburan. Kawan saya membayangkan alangkah lucunya jika esens dari campuran bebungaan itu dijadikan parfum. Itu akan membuat orang di sekitar pemakai parfum akan terganggu indra penciumannya lantas bisa jadi merinding.
Bicara soal bunga rampai, kala SMU, sepulang sekolah saya pernah sengaja beli sepincuk bunga rampai di pasar yang tak jauh dari sekolah. Aneka rupa kembang untuk taburan di makam almarhum bapak. Saya perhatikan ibu penjualnya menambahkan irisan daun pandan. Aneh juga, pikir saya, mengapa tidak mawar campur kenanga saja. Dan sebagai pembeli yang baik, saya diam saja. Cuma bisa bengong kala ibu itu menambahkan parfum minyak air mata duyung. Itu, loh, yang ada gambar putri duyungnya. Dan baunya minta ampun. Jadinya bunga yang sediakala hendak saya taburkan secara alami untuk makam bapak, kayak untuk sesajen saja, haha.
Dan saya tak mengira kalau peristiwa beli bunga rampai di pasar jadi topik gosip di sekolah. Rupanya ada yang memergoki saya belanja bunga rampai. Seorang teman dengan polos bertanya apakah saya suka mandi air kembang. Wah!
Hem, bicara soal aroma parfum. Anak sekolah zaman sekarang keren juga. Pagi-pagi kala berpapasan dengan mereka, merebaklah aroma bunga, buah-buahan, sampai esens lainnya yang tak saya tahu apa. Dari parfum sampai calir alias lotion. Alangkah indahnya aroma pagi kala mereka berlalu lalang.
Calir sampai parfumnya murah kok. Kadang lucu juga kalau aromanya ada yang membuat saya merasa ngiler, kayak aroma buah-buahan. Rasanya saya ingin memakan si pemakai. Terutama melon yang harumnya menguar. Bagi saya itu aroma yang aduhai.
Namun ada kekhawatiran dengan aroma parfum tertentu yang amat fruity atau juicy, bisa jadi bukan cuma bikin orang lain geregetan melainkan benar-benar ingin memakan secara konotatif. Indra penciuman bisa mengantarkan pada kejahatan.   
Jika anggapan saya itu berlebihan, sebenarnya kembali pada hakikat parfum sendiri. Ditujukan untuk apa? Sekadar pengharum badan agar segar dan lebih percaya diri juga meningkatkan relaksasi, mungkin tak apa-apa. Namun jika malah menimbulkan hal rawan, yah jangan sampai pemakainya memang lebay.
Bicara soal lebay, ada pemakai yang membuat orang di sekitarnya tak betah berdekatan dengan yang bersangkutan, soalnya semerbak banget namun dosisnya malah bikin teler atau komposisinya berat banget sekaligus tak masuk akal.
Saya nyengir kala baca suatu komentar yang beraroma chauvinistis, ia penyuka parfum Prancis dan menurutnya parfum Amerika tak masuk akal. Hem, memang Prancis jago dalam meracik aroma esens bebungaan sampai rerempahan, namun saya suka aroma Calvin Klein asal pemakainya pria. Jantan, sih, jika bercampur dengan feromonnya. Rasanya membuat saya nyaman dan ingin beredekatan dengan sang parfumer.
Entah mengapa saya suka lelaki pemakai parfum yang tepat. Ada kesan maskulin menguar dari dalam dirinya. Dan itu bisa membuat saya berdebar. Apa pun merek parfumnya, lokal atau luar, murah atau mahal dari segi harga, sederhana atau mewah; jika memang dosis pemakaiannya tepat berpadu padan dengan tampilan rapi dan perilaku sopan, rasanya nyaman.
   Ah, saya tak bisa bayangkan kalau memang parfum beraroma seafood dipakai orang, bukan cuma restoran seafood yang memakainya untuk menarik minat pengunjung, bisa jadi gurauan kawan saya benar. Kaum kucing akan ngiler sekaligus berdebar-debar mengekor sang parfumer sambil mengeong. Siap menerkam?
Dan apakah memang ada toserba yang sengaja menciptakan suatu sistem keamanan untuk mengusir pembeli yang dianggap mencurigakan, misalnya dengan memasang alat penguar parfum di titik tertentu? Maka yang stinky bekerja, seolah toserba itu jorok karena bau kakus mendadak merebak.
Saya pernah memasuki ruang operasi kala hendak bersalin cara caesar, dicat dominan biru menenangkan. Dan aromanya malah kayak di mal. Ada sensasi nyaman. Bisa membuat orang betah di dalam padahal sedang mengalami saat-saat menegangkan.
Jadi, parfum tidak cuma untuk orang saja, bangunan pun perlu didandani agar harum atau berkebalikan.***
Cipeujeuh, 26 April 2013

duhai


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D