Baru Kenal Kampung Fiksi
B
|
erkat
modem Smartfren Pantech berbentuk konektor kayak ponsel seharga 220 ribu rupiah
yang kubeli di konter Limbangan, suatu hari di bulan November 2013, aku lebih
leluasa menulis dan beroleh informasi kapan saja di rumah. Modem itu kubeli
dari hasil honor artikelku, “Pukau E-book”, yang dimuat harian Tribun Jabar. Kuanggap sebagai hadiah milad ke-38. Tahun bahwa aku harus
bangkit dan meneruskan perjuangan yang sempat tersendat-sendat karena ketiadaan
sarana.
Melalui
dinding dan group kepenulisan di Facebook
aku rajin blogwalking, yah sebagai
referensi bagi blog yang baru kubikin. Dan berkat itulah aku jadi banyak tahu
info lomba sampai kuis buku gratis.
Terus
terang aku sangat telat mengenal Kampung Fiksi. Tahunya dari group yang
kutelusuri sampai blog si pengirim info, lalu menjelajah ke situs KampungFiksi. Membaca syarat dan ketentuan lomba sambil cuci mata pada menunya. Hem,
menggiurkan juga. Ada admin yang tak kukenal nama dan orangnya, namun dari isi
dan tampilan Kampung Fiksi boleh jadi mereka sungguh-sungguh mengelola kampung
ini sebagai tempat asyik dan akrab untuk berinteraksi. Ada tantangan menulis
dan membaca segala. Wow, aku keder
sekaligus penasaran!
Kayak apa
sih Kampung ini? Nama kampung membuatku lebih nyaman membaur ke dalamnya,
soalnya aku tinggal di kampung. Yuk kenalan!
KampungFiksi adalah suatu komunitas untuk mewadahi minat penulis fiksi, ada banyak
agenda acara dari lomba sampai pelatihan. Dan semuanya berbau fiksi. Baguslah
bagi yang ingin fokus mendalami bidang itu, atau merasa kurang dan butuh lebih
banyak polesan.
Ada
delapan admin yang benar-benar asing bagiku karena kuper. Namun setelah membaca profil dan sepak terjang mereka,
nyaliku ciut. Indonesia memang penuh orang hebat.
Mari kita
intip profil mereka:
1.
Ajen Angelina,
2.
Deasy Maria,
3.
Hadi Syamsul,
4.
Meliana Indie,
5.
Miss G (namanya
berkesan misterius),
6.
Nastiti Denny,
7.
Ria Tumimomor,
8.
dan Winda Krisnadefa,
Oh ya,
kita bisa follow Kampung Fiksi dan kasih
jempol di Kampung Fiksi,
dijamin
beroleh info plus ilmu yang bermanfaat.
Aku lemah
banget dalam penguasaan imajinasi. Sepanjang karier menulisku dari tahun 1999
sampai sekarang, sangat sedikit karya fiksi yang bisa kuhasilkan. Apalagi yang
baik plus bagus. Landasan teori yang sedkit kukuasai tak dibarengi dengan
praktik. Aku kurang konsisten menjalaninya. Lebih lari pada artikel dan puisi.
Lebih suka berpikir dan mendedah kegalauan, daripada meliarkan imajinasi agar
menjelma karya fiksi nan memikat secara isi dan kisahan.
Di
sinilah pentingnya suatu tempat khusus untuk mewadahi orang macam aku agar bisa
fokus pada sesuatu namun tak mengabaikan hal lainnya. Mengasah yang lemah agar
tajam mengenai sasaran.
Sekarang
Kampung Fiksi merayakan ulang tahunnya yang ke-3 dengan acara yang menggoda,
lomba berhadiah menggiurkan. Dan Smartfren
modem cinta pertamaku jadi sponsornya pula.
Selamat
ulang tahun untuk Kampung Fiksi, senang karena aku bisa mengenalnya dan ikut
ambil bagian. Tak apa jadi penggembira, toh
aku sudah bahagia melakoni dunia literasi dan mengenal banyak peluang untuk
mengembangkan diri.***
Limbangan, Garut, 25 Februari 2014
(Di bawah 470 kata)
"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book, dan Loveable."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D