Assalamualikum,
Apa kabar hari-hari Anda?
Maaf jika saya menunda pertanyaan soal jurnalisme. Ada hal urgent yang
mesti saya prioritaskan. Membantu Chie (mahasiswi bahasa Prancis UPI) mengedit
skripsinya. Cuma dalam gramatika dan cara pengetikan, berikut sedikit isi.
Sebagai hasil akhir.Lumayan kelenger juga. Soalnya saya tak punya
pengalaman apa-apa mengenai skripsi. Ya, setidaknya bisa tahu bagaimana plus
mempererat ukhuwah kami.
Jadi sadar, nih. Jadi editor itu pasti suka “gregetan”, ya?
Ada banyak kejadian, sekadar laporan
selayang pandang , sejak
tanggal 9 Januari kemarin kami ke Gegerkalong, menginap di tempat kos kawan
Chie. Soalnya saya harus mengambil/men-copy naskah skripsinya di hard
disk rental langganan. Ia tak begitu mahir dalam komputer sementara saya
cuma bisa mengetik doang dan tahu sedikit soal transfer data.
Jadi begitulah, Jumat malam itu kami
gentayangan. Menyambangi Gedung Pentagon, keliling kompleks UPI yang luas dan
sepi, makan malam dengan menu nasi goreng di kedai depan masjid DT, salat isya
di sana, ke rental, lalu ke kamar kos kawannya -- yang sedang menginap di rumah
saudara -- untuk menyimpan barang kami, ke warnet untuk minta bantuan Abda atau
kawannya untuk mengedit resume karena dosen Chie bilang harus direvisi native
b. Prancis sebab ada masalah dengan gramatikanya, pulangnya sempat beli susu
Bandung Utara yang panas (ini pengalaman baru saya). Lantas bobo. Cuaca cerah.
Esok paginya, saya baru tahu kalau daerah Sukajadi sampai Kiaracondong diguyur
hujan semalam. Alhamdulillah, Allah memudahkan urusan kami.
Tolong doakan ya, semoga Chie bisa berhasil dalam studinya. Setidaknya lulus
sidang setelah skripsinya selesai. Amin. Sebab kami sempat
pontang-panting karena jarak yang berjauhan (ia tinggal di Kopo) dan cuma bisa
dibantu internet serta SMS hasil pinjaman kawan saya.
Saya sudah membuka surel dari moderator guyubbahasa tgl. 9
kemarin. Memasuki link-nya sesuai prosedur. Sempat membaca 4 halaman
surel yang ada kemudian membuka halaman lama. Ada banyak sekali. Cuma sekadar
melihat. Begitu pun lusanya kala memeriksa mailbox apakah ada jawaban
dari Abda. Namun mengapa kala saya membukanya pada tgl. 18 ada surel dari milis
yang masuk dalam mailbox, 12/13 surel.
Sebenarnya saya bingung karena berpikir milisnya akan terpisah sehingga tak
memenuhi inbox.
Rasanya frekuensi ke warnet harus dikurangi. Ada banyak proyek pribadi yang
terbengkalai. Sejak November sampai bulan ini frekuensi saya rada
gila-gilaan. November sengaja aktif kirim tulisan agar Desembernya bisa agak
santai. Eh, Desember malah kelimpungan dengan naskah gagal kirim. Terus terang
saja Januari ini saya cuma bisa dua kali kirim naskah karena fokusnya pada
skripsi Chie.
So, jika saya ke warnet cuma sebulan dua atau tiga kali, apakah akan
memengaruhi mailbox karena tak sempat dibaca, di-copy, kemudian
di-thrash (baik merespons maupun tidak)?
Takut over quota lagi, euy.
Di Internid, saya baca soal daily digest sementara milis yang saya ikuti
ini bersifat individual mail.
Sebenarnya tak masalah karena masih punya alamat lain. Cuma ingin tahu saja
sebab masih awam. Tetapi dengan individual saya bisa ikutan dan masih
aktual, ‘kan?
Kang Erwan punya masalah, alamat surelnya di yahoo dan hotmail “hancur”,
dijadikan milis orang asing. Saya tak tahu apa sebabnya. Apakah disabotase atau
semata kelengahan Kang Erwan yang tak sign out sehingga alamatnya
disalahgunakan orang usil. Chie saja menerima kiriman surel dari Kang Erwan.
Isinya attachment pick Osama bin Laden exe. Waktu kami coba download,
komputer bilang berisi virus, jadi kami hapus saja. Kasihan Kang Erwan jika ia
tahu, sebab barangkali tak merasa pernah kirim.
Saya tak paham cara kerja virus. Bagaimana makhluk itu bisa ada dan harus
tercipta. Lantas berbiak sedemikian rupa. Merusak komputer orang. Disket saya
sendiri terinfeksi virus ~temp45, my love, my heart, dan
NQH_Kiss_You. Semacam lovebugs. Sebagai application yang tidak
bisa dibuka namun memakan file dan mengubahnya (rename) sesuai
nama virus. Jika dihapus, akan berkelit dan memakan file lain.
Benar-benar canggih dan menyebalkan. Saya telah kehilangan beberapa naskah
karenanya. Sampai sekarang terpaksa dibiarkan sebab operator rental menyarankan
itu. Ia pun tak tahu bagaimana cara mengatasinya, seluruh komputer telah
terinfeksi virus itu. Saya tak tahu apakah penyebarnya dari disket yang pernah
dipakai di warnet. Padahal saya merasa sudah berhati-hati dan tak men-download
dalam bentuk folder secara bulat-bulat. Paling dipindah ke words
lalu di-save.
Maukah Anda bercerita sedikit soal dunia virus? Sepanjang yang Anda tahu dan pengalaman
sendiri. Sekadar menambah referensi dari apa yang pernah saya baca. Terima
kasih banyak.
Wassalam.
Ä Matahari kemarin dengan matahari besok masih sama, Anda
puitis juga. Masalahnya saya tak pernah baca karya Anda dalam bentuk puisi
sampai cerpen. Jangan bilang tak bisa menulisnya.
Ä Bagaimana Anda bisa “tercebur” ke dalam dunia menulis?
Ä Tgl. 24 Januari besok, ada acara di CCF. Anda akan
hadir juga?
Ä Maaf saya tak bisa datang ke Semarang. Sebenarnya jika
FBMM bikin acara di Bandung, saya tak tahu apakah akan bisa menghadirinya.
Aktivitas saya rasanya tak memungkinkan jika siang hari, karena kami bekerja
dalam suatu tim dan sering tak jelas apakah akan sibuk atau senggang. Sekarang
bos sedang berusaha mendisiplinkan cabang agar rajin belanja dan setoran karena
ada yang membelot dan ogah-ogahan menyetor. Toko kami semacam usaha bersama
antara beberapa pengelola cabang.
Ä Maaf jika saat ini saya cuma bisa jadi penyimak, sebab
masalah komunikasi kadang membuat ciut untuk berinteraksi secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D