Dukkha
:US
Sesuatu yang pahit telah kau
sodorkan sebagai
perjamuan, bagi hidup kita di bumi
yang kuyup
oleh luka dan suka cita. Dan ketika
kepahitan itu telah
kureguk tanpa sulang pembuka,
adakah matamu
mengerjap saja, lantas meninggalkan
perjamuan itu
Karena telah kau dapatkan apa yang
ingin kau
ledakkan, di saat kau tidak tahu
siapa dan bagaimana
sasarannya, atau telah kau yakinkan
bahwa akulah
sasaran seharusnya?
Kini setelah kutelan kepahitan itu,
mestikah aku
menyimpannya dalam lambung jiwaku,
sebagai
empedu bagi tiap tarianku yang
melimbung
Namun akan kucoba agar luka yang
kau tawarkan
bagi jiwaku dapat kutawarkan
bisanya.
Bandung, 30 Agustus 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D