Selasa, 25 Februari 2014

Lomba Blog Ultah Kampung Fiksi Ke-3



Baru Kenal Kampung Fiksi


B
erkat modem Smartfren Pantech berbentuk konektor kayak ponsel seharga 220 ribu rupiah yang kubeli di konter Limbangan, suatu hari di bulan November 2013, aku lebih leluasa menulis dan beroleh informasi kapan saja di rumah. Modem itu kubeli dari hasil honor artikelku, “Pukau E-book”, yang dimuat harian Tribun Jabar. Kuanggap sebagai hadiah milad ke-38. Tahun bahwa aku harus bangkit dan meneruskan perjuangan yang sempat tersendat-sendat karena ketiadaan sarana.
Melalui dinding dan group kepenulisan di Facebook aku rajin blogwalking, yah sebagai referensi bagi blog yang baru kubikin. Dan berkat itulah aku jadi banyak tahu info lomba sampai kuis buku gratis.
Terus terang aku sangat telat mengenal Kampung Fiksi. Tahunya dari group yang kutelusuri sampai blog si pengirim info, lalu menjelajah ke situs KampungFiksi. Membaca syarat dan ketentuan lomba sambil cuci mata pada menunya. Hem, menggiurkan juga. Ada admin yang tak kukenal nama dan orangnya, namun dari isi dan tampilan Kampung Fiksi boleh jadi mereka sungguh-sungguh mengelola kampung ini sebagai tempat asyik dan akrab untuk berinteraksi. Ada tantangan menulis dan membaca segala. Wow, aku keder sekaligus penasaran!
Kayak apa sih Kampung ini? Nama kampung membuatku lebih nyaman membaur ke dalamnya, soalnya aku tinggal di kampung. Yuk kenalan!
KampungFiksi adalah suatu komunitas untuk mewadahi minat penulis fiksi, ada banyak agenda acara dari lomba sampai pelatihan. Dan semuanya berbau fiksi. Baguslah bagi yang ingin fokus mendalami bidang itu, atau merasa kurang dan butuh lebih banyak polesan.
Ada delapan admin yang benar-benar asing bagiku karena kuper. Namun setelah membaca profil dan sepak terjang mereka, nyaliku ciut. Indonesia memang penuh orang hebat.
Mari kita intip profil mereka:
1.     Ajen Angelina,
2.    Deasy Maria,
3.    Hadi Syamsul,
4.    Meliana Indie,
5.    Miss G  (namanya berkesan misterius),
6.    Nastiti Denny,
7.    Ria Tumimomor,
8.    dan Winda Krisnadefa,
Oh ya, kita bisa follow Kampung Fiksi dan kasih jempol di  Kampung Fiksi, dijamin beroleh info plus ilmu yang bermanfaat.
Aku lemah banget dalam penguasaan imajinasi. Sepanjang karier menulisku dari tahun 1999 sampai sekarang, sangat sedikit karya fiksi yang bisa kuhasilkan. Apalagi yang baik plus bagus. Landasan teori yang sedkit kukuasai tak dibarengi dengan praktik. Aku kurang konsisten menjalaninya. Lebih lari pada artikel dan puisi. Lebih suka berpikir dan mendedah kegalauan, daripada meliarkan imajinasi agar menjelma karya fiksi nan memikat secara isi dan kisahan.
Di sinilah pentingnya suatu tempat khusus untuk mewadahi orang macam aku agar bisa fokus pada sesuatu namun tak mengabaikan hal lainnya. Mengasah yang lemah agar tajam mengenai sasaran.
Sekarang Kampung Fiksi merayakan ulang tahunnya yang ke-3 dengan acara yang menggoda, lomba berhadiah menggiurkan. Dan Smartfren  modem cinta pertamaku jadi sponsornya pula.
Selamat ulang tahun untuk Kampung Fiksi, senang karena aku bisa mengenalnya dan ikut ambil bagian. Tak apa jadi penggembira, toh aku sudah bahagia melakoni dunia literasi dan mengenal banyak peluang untuk mengembangkan diri.***
Limbangan, Garut, 25 Februari 2014  
(Di bawah 470 kata)

"Ikut memeriahkan ultah Kampung Fiksi yang ke-3 bersama Smartfren, Mizan, Bentang Pustaka, Stiletto Book, dan Loveable."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D