9 Januari sekitar Limbangan
Seorang
kawan dekat bilang agar saya jangan terlalu serius fesbukan agar bisa
produktif. Harus saya akui sedang berada dalam suasana euforia setelah
dua bulan lebih punya modem dan leluasa berinternet di rumah kapan saja.
Selalu ingin tahu dan mencoba, nanti juga tak akan menganggap terlalu
istimewa. FB bagi saya sama seperti sedang mencoba bermain game dan
menyelesaikannya. Tradewinds , Plants vs. Zombies,
Burger Shop 2, Farm Frenzy, dan lainnya yang pernah saya
coba-selesaikan-lalu berhenti karena sudah bosan, tamat, atau cukup
memuaskan rasa penasaran. Sebenarnya saya sedang ingin menulis esai atau
artikel tentang FB. Belajar gramatika bahasa Indonesia dari kawan-kawan
pencinta bahasa. Atau mengasah rasa bahasa dalam kepenulisan. Atau
mengamati dan menyimak seliweran umpatan. Sekaligus menambah jaringan
perkawanan.
Saya lupa kapan persisnya punya akun FB ini, sudah lama sekali sejak FB baru dikenalkan. Abu Abdurrauf Hendralian yang mengundang, dan sebagai kawan baik saya menerima untuk bergabung dalam jaringan perkawanannya padahal Friendster saja jarang dibuka. Saya tak punya banyak waktu untuk bermain dalam dunia maya. Hanya FB yang saya ikuti secara aktif. Tak ikut jaringan sosmed lain seperti Twitter dan sebagainya. Bahkan Instagram yang tak sengaja ter-install kala mengunduh e-book saja telah di-uninstall dari program netbook saya. Cuma bikin berat kerja NB kalau terlalu banyak aplikasi yang tak dimanfaatkan.
Saya kagum karena kawan-kawan yang telah saya undang agar bergabung di FB lewat pos-el Yahoo! malah kian banyak kawannya. Sampai ribuan. Sedang saya? Cukuplah dengan apa yang ada. Mencoba selektif menerima perkawanan. Melihat dulu profil yang ingin saya jadikan kawan atau yang ingin berkawan.
Saya sempat heran karena di Slideshare ada kawan yang follow. Padahal dulu sengaja bikin itu hanya demi mengumpulkan data untuk keperluan skripsi tetangga, dan itu ada di Slideshare. Terima kasih karena telah memercayai saya untuk berkawan.
Saya bahagia dengan perkawanan. Namun akan ada masa ketika saya merasa sudah cukup dan tak usahlah terlalu wara-wiri. Demi kebaikan sendiri. Demi kebaikan keluarga kecil saya. Demi tulisan-tiulisan yang ingin saya hasilkan. Demi ratusan e-book yang belum saya baca semuanya. Dan demi sekadar jalan-jalan menghirup udara segar pegunungan.
Kalau saya ada salah, mohon dimaafkan.
Saya ingin kembali menjadi seseorang yang tak tampak. Invisible.
Saya sangat menikmati perkawanan di dunia maya ini. Bisa bercanda, berbagi cerita, dan belajar memahami watak manusia.
Tidak ada yang salah pada saya. Juga saya harap tidak berbuat salah pada siapa saja. Kalau ada, mohon dimaafkan.
Selamat malam.
Saya lupa kapan persisnya punya akun FB ini, sudah lama sekali sejak FB baru dikenalkan. Abu Abdurrauf Hendralian yang mengundang, dan sebagai kawan baik saya menerima untuk bergabung dalam jaringan perkawanannya padahal Friendster saja jarang dibuka. Saya tak punya banyak waktu untuk bermain dalam dunia maya. Hanya FB yang saya ikuti secara aktif. Tak ikut jaringan sosmed lain seperti Twitter dan sebagainya. Bahkan Instagram yang tak sengaja ter-install kala mengunduh e-book saja telah di-uninstall dari program netbook saya. Cuma bikin berat kerja NB kalau terlalu banyak aplikasi yang tak dimanfaatkan.
Saya kagum karena kawan-kawan yang telah saya undang agar bergabung di FB lewat pos-el Yahoo! malah kian banyak kawannya. Sampai ribuan. Sedang saya? Cukuplah dengan apa yang ada. Mencoba selektif menerima perkawanan. Melihat dulu profil yang ingin saya jadikan kawan atau yang ingin berkawan.
Saya sempat heran karena di Slideshare ada kawan yang follow. Padahal dulu sengaja bikin itu hanya demi mengumpulkan data untuk keperluan skripsi tetangga, dan itu ada di Slideshare. Terima kasih karena telah memercayai saya untuk berkawan.
Saya bahagia dengan perkawanan. Namun akan ada masa ketika saya merasa sudah cukup dan tak usahlah terlalu wara-wiri. Demi kebaikan sendiri. Demi kebaikan keluarga kecil saya. Demi tulisan-tiulisan yang ingin saya hasilkan. Demi ratusan e-book yang belum saya baca semuanya. Dan demi sekadar jalan-jalan menghirup udara segar pegunungan.
Kalau saya ada salah, mohon dimaafkan.
Saya ingin kembali menjadi seseorang yang tak tampak. Invisible.
Saya sangat menikmati perkawanan di dunia maya ini. Bisa bercanda, berbagi cerita, dan belajar memahami watak manusia.
Tidak ada yang salah pada saya. Juga saya harap tidak berbuat salah pada siapa saja. Kalau ada, mohon dimaafkan.
Selamat malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D