Oleh Rohyati Sofjan
*Penulis Lepas Cum Ibu Rumah Tangga
S
|
eperti
menemukan harta karun berharga kala menelusuri isi notebook (NB) Ai Siti Muthmainnah, anak teman saya. Bermula dari
sering nyungkeun film dari NB HP
Mini-nya untuk dimasukkan ke dalam NB Acer Aspire One Pro saya. Ai yang baik
tak keberatan NB-nya dioprek agar
saya leluasa men-download.
Berhubung
flashdisk (FD) saya cuma 4GB, maka
diseling dengan unduh (download) yang
lain untuk mengisi ruang FD agar penuh karena kapasitas film yang besar membuat
saya cuma bisa menyimpan 3 atau 4 film saja, bergantung bagaimana isinya. Maka
saya unduh juga game, program
aplikasi antivirus sampai GOM Player
(memiliki keleluasaan dan kelebihan dibanding Windows Media Player; bisa memasukkan subtitel dengan bahasa yang
dikehendaki, dan lain-lain). Yang paling menarik dalam penjelajahan itu adalah
saya temukan banyak file asyik. Dari
setiap folder tersimpan oase
pengetahuan. Begitu banyak e-book
bertebaran. Dari Harun Yahya, kisah-kisah Islami, Al Qur’an, beragam hadis, panduan ibadah, tentang komputer,
kumpulan soal tes CPNS, kata mutiara, teknik belajar sulap, resep masakan,
ekonomi syariah, beragam novel, buku karya B.J. Habibie, sampai e-book berbahasa Inggris Sun Tzu The Art of War dan beragam GRE
(Graduate Record Examination) semacam panduan tentang tes yang penting untuk
beroleh beasiswa dari luar negeri.
Rasanya
dada saya sesak sekali dalam kebahagiaan tak terhingga. Apalagi Ai mengizinkan
saya mengunduhnya. Pelajar kelas 3 SMKN 6 Garut itu hanya tersenyum kala saya
bilang ada novel Andrea Hirata. Saya tanya apa sudah baca Harun Yahya juga,
soalnya dari beberapa e-book yang
dulu saya unduh dari NB-nya, baru baca beberapa halaman namun saya suka. Dapat
dari mana? Oh, ternyata dari A Wawan kakak sepupunya, orang kuliahan yang sudah
bekerja. Dulu sengaja memberi sebagian dari isi laptop-nya untuk dimasukkan ke dalam NB Ai kala membantu
membelikannya di Bandung.
Saya
menemukan gairah hidup yang meletup. Sebagai ibu RT bersuamikan buruh tani
dengan penghasilan pas-pasan, inilah alternatif agar bisa meng-upgrade diri. Lebih murah, lebih cepat,
lebih beragam. Saya sangat berterima kasih pada Ai karena telah membantu
membukakan jalan, juga pada mamahnya yang merupakan kawan sepermainan di lembur sejak kecil.
Sebagai
penulis yang mengawali karier sejak tahun 1999, saya sangat-sangat-sangat
tertinggal dalam hal kemampuan. Hal terpenting untuk menggerakkan stimung adalah bahan bacaan! Tanpa
amunisi itu saya blank. Kesempatan
untuk beroleh bacaan adalah hal paling langka, sekalipun koran. Harus turun
gunung ke kota kecamatan Limbangan untuk membelinya di toserba atau depan
pasar.
Cuma
bisa beli buku atau majalah kalau kebetulan ada rezeki untuk ke Bandung. Kadang
juga Rusi Hartati sahabat saya yang aktivis Jendela Seni, berbaik hati mengirim
paket buku via pos. Paling sering saya ke warnet untuk copas. Baru tahu soal info di mana bisa beroleh e-book gratis kala Tiara kawan saya di
Batusangkar SMS.
Jujur,
dulu saya bosan dengan isi NB. Gak
ada kemajuan. Cuma bisa copas di
warnet, isinya sastra melulu sampai resep masakan. Alami kesulitan unduh film
dari internet. Setelah akrab dengan Ai, saya bisa belajar banyak. Pun tambahan
silaturahmi darinya. NB pernah alami kerusakan bagian luar dan dalam. Karena
virus sampai kecerobohan, hingga habis nyaris sejuta untuk perbaikan dan ganti
jeroan. Saya tak merisaukan soal uang karena ada tambahan ilmu yang bermanfaat.
Pengetahuan saya tentang komputer bertambah, dan yang lebih penting NB keluaran
pabrik Juni 2009, amanah dari seseorang sejak 17 Agustus 2009, didandani Pak
Agus Sopian (Vikaru Gero-gero) hingga “sehat” dan canggih dengan program
Windows 7 Ultimate. Sama seperti NB Ai, dan yang terpenting lagi bisa membaca
banyak aplikasi. Termasuk e-book.
Saya
telah selesai membaca novel Andrea Hirata. Laskar
Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor. E-book versi PDF Foxit Reader.
Sayang semua isinya tidak sampai tamat, begitu pun Taiko-nya Eiji Yoshikawa padahal saya pernah terpukau dengan Musashi. Saya tidak tahu apakah Andrea
Hirata keberatan jerih payahnya digratiskan. Namun saya sangat-sangat-sangat
terbantu untuk senantiasa belajar. Ada kehidupan di luar sana yang
menggairahkan sebagai bahan penjelajahan.***
Cipeujeuh, 24 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D