Nge-blog Itu Penting Bagi Karier
Oleh Rohyati Sofjan
Ada
banyak alasan napa gue back to blog again!
Dulu
gue pernah bikin blog di Multiply,
tapi berhubung gak nyaman dengan cara penyebaran hasil postingan yang bisa ke Multiply orang lain hanya karena ia
teman dari teman gue, gue udahan ikutannya. Bikin blog baru di Wordpress yang cara kerjanya gak kayak Multiply. Gue malu kalau postingan gue
menyebar kayak kinerja Twitter zaman
sekarang. Apalagi gue sering nulis “seseorang”, dan gak mau dong tulisan
tentang “seseorang” itu dibaca temannya. Mokal gombal!
Berhubung
guenya jarang ke warnet (bukan gak mau tapi gak bisa keseringan karena gue
tinggal di sudut kampung nun di lereng gunung dan jauh dari kecamatan), maka
gue jarang bisa urus blog di WP. Blog http://rohyatisofjan.wordpress.com
dan http://bundapalung.wordpress.com
benar-benar gak keurus. Tambah telantar
karena gue bingung gimana cara mendandaninya. Gue udah pusing merombak tampilan
dan isi dari awal lagi. Gak punya panduan soal WP.
Gitu
bisa beli modem Smartfren (sori,
promoin apa yang gue pakai karena dengan merek ini suka ada suka-dukanya), sebagai
modem pertama agar leluasa ngenet sambil kerja di rumah, gue kepikiran untuk
bikin blog baru. Kok bikin yang baru, gak urus yang lama?
Pada
dasarnya gue hobi eksplorasi dan malas ulangin isi blog di WP yang tampilannya
amburadul saking gaptek, maka gue coba bikin baru di blogspot. Alasannya simpel, gue udah punya akun di Gmail, dan kebetulan juga gue kala googling
cara bikin blog nemunya di urutan teratas ya di blogspot, hehe.
Maka,
di bulan Desember nan basah di luar rumah karena hujan rajin mengguyur bumi,
gue improvisasi isi blog. Pajang karya lama yang kebanyakan dari inbox mail Yahoo. Gak
banyak-banyak amat sih dibanding karier nulis gue yang nyaris 14 tahun jalan di
tempat.
Penting
bagi gue punya blog, soalnya angot lihat orang lain bisa lebih maju karena jadi
blogger juga. Gue bikin personal blog dengan nama http://rohyatisofjan.blogspot.com.
Iya personal banget pakai nama gue sendiri. Biar mudah dicari, mudah terdeteksi
rangkingnya oleh Alexa, dan
orang-orang tahu bahwa itu emang blog gue bukan blog aspal. ‘Kan sesuai akun Gmail gue, hehe.
Isi
blog gue itu hanya sebatas tulisan, pokoknya hal yang berhubung dengan
literasi. Abis pekerjaan gue kan penulis bukan pebisnis. Tapi bolehlah gue disebut
bisnis kecil-kecilan, jual tulisan ke media agar dimuat dan dapat duit sebagai
honornya. Lumayan untuk bantu suami yang pekerjaannya cuma buruh tani plus
buruh bangunan serabutan. Lumayan untuk jajan anak kami. Lumayan pula untuk
tambah tabungan demi masa depan yang lebih baik.
Gue
ini blogger gaptek, segala group tentang blog di Facebook diikuti. Ikut karena dirasa penting bagi kemajuan masa
depan karier gue agar lebih cemerlang, ikut agar beroleh ragam info, ikut
karena tiap group blogger itu punya karakteristik yang berbeda. Ikut agar
tambah gaul dan meningkatkan trafik gue di Alexa;
kalau banyak teman berarti banyak pengunjung blog gue juga. (Modus simbiosis!)
Maka,
pertama kali yang gue ikuti adalah Emak-emak Blogger, ‘kan gue emak satu anak.
Senang aja gabung dan gaul bareng emak-emak pintar, biar gue ketularan pintarnya
meski cuma seorang emak yang tinggal di kampung. Beragam info up to date bisa gue dapetin dari mereka.
Yaa, khas emak sih.
Hobi
baru yang disebut blogwalking ini
malah mengenalkan gue pada group blogger lain di FB, Warung Blogger. Gue daftar dan alhamdulillah diperkenankan masuk oleh adminnya. Mungkin karena
nama gue belum masuk black list mana
pun. Soalnya untuk masuk sana susah juga, group tertutup, sama susahnya kayak
Emak-emak Blogger yang khusus untuk para emak, hehe. Lagian sebagai blogger
baru gak sempat jadi biang kerok, sibuk ngerokin suami kalau masuk angin
bisanya.
Di
group inilah gue jadi bisa tahu blog lain yang asyik disambangi. Blog kaum laki
juga, gitu. Dan dari blog ini gue jadi tahu acara Giveaway yang diadain Ichsan Ramadhani, pemilik blog Ayam Sakit di http://ayam-sakit.blogspot.com. Empunya blog gabung di Blogger Energy. Gue gak
tahu group blogger apaan, tapi gue tertarik gabung juga. Siapa tahu bisa
ketularan anak muda banget. Yap, jadi emak gaul yang bisa nulis ngocol. Gak
emak mellow bergalau-galau. Hia…!
Usia
gue udah 38 tahun, gue bisanya nulis hal serius. Berat-berat. Kayak artikel, resensi buku, esai sastra, cerpen dan cernak, novelet
juga, plus puisi. Tapi gue gak bisa nyamain betapa hepinya blogger muda mengisi
blog mereka dengan hal lucu dan unik. Gue ketat dan taat asas berbahasa
Indonesia yang baik dan benar, bahasa baku gitu. Gak bisa bahasa gaul, gak
paham bahasa alay, ketinggalan lampu petromak.
Maka,
gue coba gabung di group Blogger Energy yang juga punya web di http://bloggerenergy.com. Lumayan berat
syaratnya sih. Harus nulis artikel tentang alasan bikin personal blog segala.
Makanya gue ngarang deh tulisan ini. Tapi emang gak dikarang-karang amat. Ini
cuma hasil karangan gue yang ditantang ngarang. Kok ribet bermain kata dasar ‘karang’
gitu?
Semoga
aja gue diperkenankan masuk. Diperkenankan kongkow bareng anak muda blogger
yang gaul punya dan culun isi blognya. Gue tahu kayaknya udah kebanyakan ikut
group blogger nih, dan ada group yang dipajang logonya di blog gue. Bikin
penuhin widget segala, apa bakal
bikin berat diakses karena terlalu banyak hiasan, jadi loading lama? Gue gak tahu. Masih awam banget soal itu.
Hem,
cita-cita gue adalah suatu saat kelak bisa nulis buku (apa saja) yang isinya
tentang anak muda banget. Bisa enggak ya? Gue tahunya Raditya Dika doang yang
gitu, tapi ternyata semakin sering blogwalking
dan gaul di dunia perblogan, gue jadi tahu masih banyak spesies blogger culun
yang kreatif dan gokil abis. Gue cuma bisa mangap, abis penemuan mereka tentang
isi dunia dan serbaneka peristiwa emang absurd dan tak terbayangkan oleh gue yang
miskin imajinasi.
Maka
dengan segala kerendahhatian, gue berharap bisa diizinkan gabung dengan Blogger
Energy. Gue emang sudah gabung di D’blogger (lalu ada anggotanya yang langsung
jeblosin gue ke Blogger Garut karena sesama orang Garut, dan gue oke-oke saja),
lalu Orange Blogger setelah blogwalking
ke blog peserta Giveaway. Ibaratnya,
gue ini seorang pembelajar yang ingin belajar dari mana saja.
Sori
kalau tulisan gue panjang dan gak asyik. Gue lagi belajar.
Selesai.
(Serius banget sih gue ini. Yaelah, nulisnya sambil nahan pipis segala.
Kebanyakan doping kopi. Pusing dengan akses internet yang sering lelet.)
Limbangan, Garut, 6 Maret 2014
(Group Facebook Blogger Energy)
setuju banget teteh sama pendapat nge-blog ini. makanya diriku rajin-rajin nulis di Poetrafoto Photography Blog ;)
BalasHapusBlog Abah keren. Bisa jadi panduan fotografi bagi siapa pun. Doain moga kelak saya bisa nyusul punya kameranya, hehe.
HapusMakasih sudah mampir, ya.
Waah emak emak gaul nih. FYI aja, di BE juga ada emak emak gaul. Namanya Kak Mei. Cuma dia belom punya anak sih. Hehe.
BalasHapusSedikit kaget juga kalo ternyata mbak ini udah berumur 38 tahun. Gaya bahasanya udah nyoba menyelami anak gaul Indonesia masa kini gitu. Haha. Usaha nya patut di acungin jempol nih. Soalnya menurut gue, dari lingkungan, status, keadaan aja udah bikin kita pasti terpaku dan monoton dengan apa yang seharusnya di jalani. Tapi mbak malah dengan giat nya ngeblog ala gaul dan fresh gitu kan pasti susah banget. Gak kaya biasanya gitu. Pola pikir udah mateng banget pula. Hehe. Saluuut deh.
Btw, selamat datang ea di keluarga BE ini. Keluarga nya kecil aja. Tapi indah dan nyaman banget loh mbak. Moga sih gitu.
Moga betah ya dan semangat ngeblog nya makin menjadi-jadi.
Salam kenal dari kunti kunyuk ^^
Woi, makasih dah komen. Senang banget bisa gabung di BE, dapat tambahan anggota keluarga baru. Hehe. Emang gak mudah ber-gue lagi. Sekarang juga bingung kalau komen di BE atau BW ke sesama BE harus gunain bahasa apa? Gak semua BE pake bahasa gaul 'kan? Hehe.
HapusMakasih Kunti Kunyuk sudi mampir. :)
selamat datang di BE, salam kenal.
BalasHapussemoga cita-citanya tercapai, ini memang membutuhkan "modus simbiosis" gak bisa dipungkiri lagi.
Makasih. Hihihi, modus simbiosis itu emang bagus sejauh jadi mutualisma. Gak mau 'kan kita jadi parasit. :) Makasih dukungannya dan penerimaan di BE.
Hapus