Jumat, 21 Maret 2014

Menulis Biji Buah

Oleh Rohyati Sofjan 


 MUTIARA Aryani, kawan saya di Batusangkar, dengan riang menyatakan keheranannya kala membahas soal resep salad yang dimuat suatu majalah terbitan ibukota.
Satu sisir buah manggis….” Ia tertawa. Bukankah menurutnya yang benar adalah satu atau beberapa juring buah manggis. Barangkali redaktur majalah yang bersangkutan  tidak bisa membedakan bahasa yang tepat atau bingung bagaimana cara menulis biji buah manggis.
Analogi yang tepat, menurutnya adalah “juring”, sama seperti jeruk. Mutiara mengumpamakan jeruk karena susunan buahnya yang melingkar dan tinggal dicopoti dari cangkang atau kulit buah.
Demi ketenteraman bersama, SMS tersebut dengan jenaka saya teruskan pada Pak T.D. Asmadi, kawan saya yang bergiat di FBMM (Forum Bahasa Media Massa). Mengajukan argumen Mutiara dan argumen saya yang sependapat dengannya, sebab merasa “sisir” itu lebih tepat untuk hitungan buah pisang. Saat itu saya sedang berada di dalam elf  ke Bandung jadi tidak mungkin langsung merujuk pada kamus. Pak T.D.A. ternyata sependapat bahwa kata yang tepat untuk buah manggis adalah “juring” bukan “sisir”.

 
Persoalan bagaimana cara menulis “satuan” atau “bijian” petak buah ternyata bukan perkara remeh. Sekali saja media terpeleset dalam ketidaktahuan macam tadi, bisa fatal akibatnya. Pembaca awam bisa ikut salah paham. Padahal maknanya beda jauh dan berlawanan. Alangkah elok kiranya jika redaktur majalah yang bersangkutan memeriksa dulu kata yang meragukan itu ke dalam kamus macam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Satuan sisir biasa dikenakan pada buah pisang. Barangkali karena bentuknya yang mengingatkan pada sisir untuk merapikan rambut. Dalam KBBI edisi ketiga sisir (n: nomina/kata benda), selain sisir beneran, bermakna gugus pisang (bagian dari tandan).
Sedangkan juring (n) searti dengan ulas dan pangsa.
Menyusuri halaman lain dalam KBBI untuk memahami ulas ternyata berarti bagian buah-buahan (jeruk, durian, dsb) yang berbentuk  ruang atau petak-petak (mudah dilepas atau dibuka dari bulatan buahnya). Pun pangsa berarti petak-petak dalam buah-buahan (seperti buah durian).
Tidak bisa dibayangkan lucu dan ironisnya jika petak-petak dalam buah manggis yang manis dan menggiurkan disebut sisir.
Amboi, sertakan cermin!***
#Cipeujeuh, 23 Desember 2013

~Gambar hasil paint sendiri~
#Juring #UlasBahasa     

2 komentar:

  1. walaah, baru tahu saya kalau juring dan sisir itu bersahabat *eh beda, :D
    redaktur memang harus jeli, sekali salah bisa fatal akibatnya.

    nice share, mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak kata yang sering dianggap sepele untuk dipahami apa maksudnya. Juring tidak cuma untuk buah manggis saja, sepotong kue bolu dari loyang bundar yang dipotong persegi bisa disebut juring atau sejuring kue. Seloyang piza biasanya dipotong persegi jadi 12 bagian dan kita santap potongannya bisa disebut juring piza.
      Semoga bermanfaat, Mak Damae. :)

      Hapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D