Minggu, 04 Februari 2018

Modem Telkomsel FLASH: Pintu Gerbang Menuju Dunia Luas


Di zaman sekarang masih gunain modem? Padahal orang-orang pada gunain ponsel pintar mereka yang canggih. Masih layakkah modem eksis di zaman android now? Masih, kok, terutama bagi yang tak sanggup beli ponsel pintar karena lemah daya beli. Lha, saya contohnya. Hidup pas-pasan namun berupaya eksis memasarkan tulisan ke beragam media sekaligus terhubung dengan dunia luar dan pertemanan berkat modem yang tak bisa dianggap barang cemen!

Oleh Rohyati Sofjan

Saya beli modemnya tahun 2017 kala Palung kelas 1 MI. Harganya cuma 199 ribu di konter R2, Balubur Limbangan, Garut. Bisa dipakai untuk aneka kartu GSM seperti M3, XL, Axis, selain AS dan Simpati. Mulanya bisa dipakai di rumah pakai kartu Simpati khusus untuk internetan yang berisi kuota data 2 GB lebih seharga 55 ribu rupiah, namun entah mengapa mendadak hilang sinyal sehingga tak terpakai lagi, bahkan sisa kuota data yang 2 GB mubazir tak terpakai.
Sudah coba di rumah Ipah di kampung sebelah, namun sama hasilnya, tiada sinyal. Sempat berpikir modem rusak atau bagian chip kartu yang rusak tergores. Saya kapok gunain modem itu dan cuma pakai kartu untuk SMS-an karena ponsel saya tak bisa dipakai ngenet.
Saya pikir lokasi rumahlah yang jadi masalah. Yah, saya bersama anak dan suami kini berumah di tengah ladang, di lembah yang melandai ke bawah, jauh dari jalan desa, menumpang di tanah milik desa. Jadi korban dan terusir akibat tanah tempat rumah di lokasi lama dijual insan yang menyalahgunakan posisinya sehingga binasa ditelan riba. Itu tanah jelas-jelas untuk saya malah diambil paksa lagi karena beliau terlalu serakah dan rusak moral.
Oke, kita lewati saja bagian itu. Bisa dibahas dalam topik tulisan lain. Soal bahayanya riba, mungkin.
Balik ke soal modem dan kartu Simpati, kala baca pesan promo operator tentang penggunaan internet murah. Iseng saya tekan *363# untuk tahu. Dan ada pilihan paket data harian, mingguan, sampai bulanan.
Mendadak saya gelisah pengin coba. Mengetes apakah modem dan kartu saya benar bermasalah setelah nyaris setahun tak digunakan hingga membuat saya tambah desperate karena tak bisa kerja nulis di rumah lagi.
Kala Desember 2017 turun gunung ke kecamatan untuk ambil transfer titipan saudara suami pada istrinya pakai rekening saya, sekalian beli pulsa 20 ribu di konter R2. Lalu kala WIFI-an di WIFI Corner Telkom Limbangan, usai ngenet pakai nomor khusus WIFI, daftar paket sehari 9 ribu rupiah sampai tengah malam. Ternyata modem dan kartunya berfungsi. Di bagian koneksi terbaca selain terhubung dengan WIFI, sekaligus dengan nomor dari modem Telkomsel. 
Saya coba di rumah Ipah, tersambung dan ada sinyal dari Telkomsel, sampai Palung senang bisa main gim di www.friv.com. Sempat ragu apa di rumah sendiri bisa, dan, alhamdulillah, ternyata bisa. Sampai sekarang ini. Mungkin tahun lalu kala lagi coba modem dan kartu perdana, ada masalah dengan jaringan Telkomsel. Entah gangguan atau perbaikan, dan itu lama karena kartu saya jadi mubazir selama sebulan masa aktif kuota data.
Saya senang bisa kerja lagi di rumah. secara leluasa. Tak harus turun gunung ke kota kecamatan lagi. Untuk ngenet di warnet atau gotong netbook dan perangkat pendukung ke WIFI Corner.
Saya lelah dan rada ngeri dengan perjalanan naik ojek motor karena jalan desa rusak parah, di beberapa bagian ada titik berbahaya bagi yang tak paham medan jalan.
Selain itu, ongkos transportasi cukup mahal bagi istri seorang suami yang kerja jadi buruh tani dan laden bangunan, dengan upah 35 ribu untuk setengah hari kerja di sawah atau kebun dan 60 ribu untuk jadi laden sampai jam setengah 5 sore. Ojek 10 ribu sekali jalan ke kecamatan. Bisa 20 ribu pergi-pulangnya. Lain lagi kalau ajak Palung, ada tambahan 2 atau 5 ribu sekali jalan untuk ojek.
Padahal suami tak selalu rutin kerjanya. Bergantung musim tanam sampai proyek usai. Harus ada simpanan di saat sepi kerjaan, dan saya kerap tak tega gunain uang suami demi memasarkan tulisan ke media karena merupakan hal tak pasti jika tak rutin terhubung dengan dunia luar (internet).
Sekarang, meski pakai paket hemat sehari atau 3 hari, saya harap tetap produktif berkarya demi kerja. Pernah pakai sebulan 50 ribu Januari ini tapi cuma awet beberapa hari, Palung ngabisin kuota data untuk main gim. Yah, lagian cuma dapat 1 GB untuk data, yang 2 GB untuk Videomaxx tak terpakai.
Menulis adalah dunia dan profesi pilihan saya. Saya cuma bisa menulis sebagai keahlian utama. Saya ingin bisa bantu suami dengan menulis. Saya harap taraf hidup kami bisa meningkat lebih baik daripada sekarang.
Dan saya senang bisa terbantu berkat modem Telkomsel FLASH plus kartu Simpati, penghubung saya dengan dunia luar. Meski kedua produk tersebut masih ada kekurangannya. Kurang optimal dalam menangkap sinyal jika cuaca mendung dan berhujan di lereng gunung ini.
Kelebihan modem adalah tahan dipakai berjam-jam daripada ponsel yang harus dicas jika habis batrenya. Modem juga aman dari incaran hacker karena tak menyiarkan hotspot alias WIFI jadi tak terdeteksi perangkat lain jika sedang dipakai. Justru komputer sayalah jika sedang terhubung dengan internet bisa melihat perangkat ponsel yang berada di lokasi dekat pengguna tersebut.
Modem membutuhkan kesepakatan dari kedua belah pihak jika hendak disambungkan secara nirkabel ala hotspot.
Tak jelas apakah modem bisa sebagai hotspot bagi perangkat ponsel pintar, karena saya dan Apip anak Ipah pernah bingung untuk mencobanya sebab tiada keterangan mengenai penangkapan tampilan perangkat komputer saya di ponsel Apip secara otomatis.
Kalau menyambungkan komputer ke ponsel untuk hotspot, sih, bisa. Yah, ponsel berlaku sebagai pengganti modem.
Adakah yang tahu caranya? Menjadikan modem sebagai hotspot bagi ponsel pintar? Tolong bantu jika ada. Terima kasih.(*)
Cipeujeuh, 22 Januari 2018

12 komentar:

  1. Telkomsel memang salah satu yang terbaik. Baik dari harga yang agak bersaing, dan yang terpenting kualitas yang ditawarkan. Sepeti halnya si flash ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Habis cuma Telkomsel yang bisa ditangkap sinyalnya karena lkasi umah paling bawah. Yang di atas pakai Indosat di ponselnya gak masalah. :)
      Sekarang ini ada rencana Telkomsel untuk bangun Tower di kampung saya. Moga sinyal tambah kencang.

      Hapus
  2. Salam kenal juga. Terima kasih dah memanjangkan silaturahmi.
    Emang lebih enak gunain modem, komputer membuat leluasa. Mungkin modem gak bis jadi hotspot karena beda perangkatnya dengan ponsel pintar. :)

    BalasHapus
  3. Jadi ingat pertama kali punya laptop, sama Bapak langsung dibeliin modem buat cari tugas. Modem itu masih ada sampai sekarang, tenang didalam lemari karena sudah jarang lagi digunakan~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dulu mah modem hits sekarang dikalahkan kecanggihan gawai lain kayak telefon pintar alias smartphone.
      Moga modemnya bisa digunain lagi, sebagai flashdisk, misalnya. :)

      Hapus
  4. Barusan googling soal Cipenjeuh, jauh banget ya kalo mau ke Bandung. Hehee.Tapi untuk wilayah Jawa kayaknya sinyalnya masih akan bagus-bagus aja.. di tempatku kalo daerah yang jaraknya 5 jam perjalanan pasti susah sinyal. Boro-boro internet, kirim SMS aja delay atau gak bisa sama sekali. Hahah

    Dulu saya juga pemakai setia modem,kalo dulu pakenya flexi. gak tau sekarang masih ada atau gak, soalnya pake itu bisa unlimited kalo daftar seminggu gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cipeujeuh emang jauh dari Bandung. Kalau mau ke Bandung msti naik ojek ke kota kecamatan, turun di terminal, naik angkot Limbangan-Stasiun Cicalengka, lalu naik kereta rakyat djelata ke stasiun tujuan di Bandung (biasanya Kiaracondong atau Bandung).
      Ada rencana Telkomsel akan bikin tower di kampung. Entah apa itu bisa mengatasi masalah penerimaan sinyal.

      Hapus
  5. modem itu teman lamaku pas SMA mba, sekarang udah rusak karena keseringan dipake, kepanasan mungkin. Telkomsel emang paling joss lah klo masalah konektivitas dan jaringannya. ada mba caranya buat modem jadi hotspot, dulu pernah diajarin temen, tapi sekarang dah lupa euy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang ada masalah denan koneksi Telkomsel. ADa sahabat di Batusangkar yang mengeluhkan itu, belum ada layanan 4G seperti di Pulau Jawa. Semoga aja jarinagn membaik.
      Soal hotspot, ternyata modemnya bisa nyiarkan jadi wifi karena ada aplikasi untuk itu cuma sayanya tak paham, hehe.

      Hapus
  6. Saya juga masih setia sama modem telkomsel flash mba, hehe

    BalasHapus
  7. Sekarang justru paling enak pake modem ketimbang pake internet kabel. Jaringannya lebih stabil untuk aktivitas ringan seperti ngeblog dan sosmed. Jaringan kabel di Indo sering gangguan. Jadi males berlangganan lagi.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D