Kamis, 06 Februari 2014

Surat untuk Stiletto Book: Kategori Rookie



Surat untuk Stiletto Book: Kategori Rookie


Dear Stiletto,
Hal terbodoh dalam hidup adalah melewatkan peluang di depan mata karena menunda sekaligus mobilitas. Dan aku ingin menebus semua kesalahan itu dengan menulis ini. Setidaknya inilah pernyataan cinta terpendamku, setelah aku mengenalmu beberapa tahun silam. Barangkali kau akan ikut patah hati dan menyesalkan perbuatanku dulu yang dilandasi keengganan sekaligus ketiadaan sarana.
Selain profilmu yang pernah dimuat majalah Sekar, aku mengenalmu lagi dari Facebook, kau akan mengadakan lomba menulis kisah tentang menggapai mimpi. Deadline kulewatkan karena aku ragu, apakah pantas mencoba bersanding dengan sekian peserta yang barangkali lebih memiliki banyak impian hebat sekaligus berhasil digapai. Keraguanku diperparah dengan kenyataan aku tak leluasa mondar-mandir ke warnet karena ongkos transportasi mahal.
Jadi begitulah, aku telah membenamkan diri dalam kubangan sesal. Melihat diriku tidak sekadar mencoba, menepis ragu yang mengonak; dan pada akhirnya gigit jari melihat partisipan lain unjuk gigi.  
Nama-nama yang pada mulanya belum ada kala aku mengawali duniaku ini, telah memiliki karya dan tempat tersendiri di hati pembaca. Sedang aku bukan apa-apa. Betapa bodohnya mengabaikan undangan yang pintunya sudah dibuka lebar-lebar olehmu, Stiletto. Mengapa tidak mencoba apakah ukuranku bisa muat ke dalammu. Kau sepatu cantik yang mestinya tak kuabaikan karena ragu atau minder dengan bentukmu -- yang kupikir di luar jangkauan. Aku telah lama lupa cara berjalan memakai sepatu hak tinggi dengan anggun, merasa terbiasa dengan kelas sandal plastik murahan yang dibeli di pasar tradisional. Inilah perbedaan pola pikirku tentang selera diri, baca: kualitas diri dan kompentensi!
Sekarang, setelah semua waktu yang tersia-sia dalam remah kenangan, betapa aku ingin membaca bagian dari dirimu, dan kalau bisa terlibat dengan  proyek-proyek besarmu, sekarang dan mendatang. Sebagai pembaca dan penulis, kalau bisa.
Jika ini mimpi, yang jelas aku harap bukan hal mustahil lagi. Ada modem dan netbook di rumah, dunia kecilku agar aku leluasa menjelajah jagat besar kehidupan, maya maupun nyata.
Aku ingin membaca bagian dari dirimu:

(sumber foto  http://www.stiletto.blogspot.com)


1.     1. A Cup of Tea Menggapai Mimpi, untuk mengetahui dan belajar dari impian para penulis yang karyanya terangkum dalam buku ini. Hidup bermula dari mimpi. Kusadari itu, namun mimpi harus ditindaklanjuti dengan wujud nyata. Dan aku butuh motivasi, agar berani mengatasi aral yang menghadang demi mewujudkan impian! Belajar dari Herlina P. Dewi, Reni Erina, dan kawan-kawan!
 Top 1 - Best Seller
((Sumber foto: http://stilettobook.blogspot.com)

2.     Don’t  Worry to be a Mommy, aku seorang ibu, baru satu anak, anak lelaki yang lincah dan hiperaktif. Betapa aku masih, selalu, dan rasanya akan diselubung kekhawatiran. Bisakah optimal mengawasi sekaligus membimbing tumbuh-kembang anak semata wayang yang baru 4 tahun menapaki jalan kehidupan? Bisakah aku menjadi ibu yang baik? Rasanya aku butuh banyak pedoman, dan kuharap buku Don’t Worry to be a Mommy buah karya dr. Meta Hanindita bisa membantuku untuk itu, membukakan cakrawala pikirku yang kukhawatirkan nol besar sebagai ibu spesial.  

  
(Sumber foto: http://www.stilettobook.blogspot.com)
3.     Ladies’ Journey, seru rasanya jika bisa bertualang bersama para penulis cerpen ini. Ingin tahu seperti apa perjalanan mereka yang menyimpan beragam cerita. Pahit-manis-asam-getir-bahkan tawarnya hidup. Aku ingin dibagi agar kelak bisa turut berbagi! Hidup adalah perjalanan sendiri, namun bagaimana cara perempuan menapaki perjalanan tersebut dalam sudut pandang kemasing-masingan?  Lala Purwono, Triani Retno A., Icha Ayu, dan kawan-kawan membuatku sangat-sangat-sangat penasaran!

Jadi beginilah, Stiletto, aku baru tahu ternyata perempuan bisa cantik dan seksi dengan caranya, menuliskan buah pikiran mereka. Dan kau pun menampilkannya dengan bentuk tak kalah cantik, seksi, sekaligus ciamik. Begitu dekat dengan dunia perempuan, all ladies, secara isi dan penampakan, maksudku penampilan, hehe. Desain sampulmu catchy. Lembut sekaligus semarak. Kau menggodaku untuk jatuh cinta.
Mohon terimalah cintaku karena aku tak kuasa menampikmu. Barangkali gombal, hihi. Tapi kau telah membuatku penasaran sekaligus mabuk kepayang. Sekali lagi, maafkan kegombalanku ini, aku terbawa suasana agar bisa jadi penulis yang menulis dengan cara lincah dan segar. Seperti hujan di bulan Februari yang selalu menghunjam alam dengan jutaan kubik air cintanya, pada kita semua.
Sayang buku yang bisa kusebut hanya tiga, padahal kau memiliki beragam judul di www.StilettoBook.com. Sungguh menggiurkan bagi pencinta literatur!Selamat ulang tahun, tiga tahun adalah masa yang luar biasa untuk menapaki tahun selanjutnya. Semoga panjang umur!
Salam hangat, jabat erat, dan kecup-kecup ala cipika-cipiki,
Rohyati Sofjan ~ Run, pencinta hujan bersenjatakan kata-kata sebagai jalan pedangnya ~ 
Limbangan, Garut, 6 Februari 2014



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan jejak persahabatan berupa komentar agar bisa menjalin relasi sebagai sesama blogger. Soalnya suka bingung, SILENT READER itu siapa saja, ya? :D